Kelas Mila Art Dance

Kelas yang kami hadirkan di lembaga Mila Art Dance secara garis besar terdiri dari dua kelas: Fun Class dan Technique Class. Di Mila Art Dance, kami mengutamakan agar semua siswa/i mengalami proses belajar yang utuh: dari teknik, mengolah tubuh, penyusunan konsep, eksplorasi / riset, hingga kelak bisa menciptakan, mementaskan karya tarinya.

Our Classes

Student Showcase Metamorfosa

Metamorfosa merupakan wadah dimana siswa dan siswi yang telah selesai mengikuti pembelajaran tari di Lembaga Mila Art Dance mementaskan hasil dari pembelajaran yang telah mereka dapatkan. Ini (metamorfosa) adalah tradisi kami untuk berbagi semangat dan cinta kita untuk tari. Tiap semester (5 bulan sekali) kami akan menampilakn hasil dari proses dari tidak bisa menjadi bisa kepada seluruh masyarakat. Kami berharap bahwa acara ini akan menciptakan pengalaman yang tidak terlupakan bagi siswa, orang tua dan penonton. Kami akan sangat senang melihat teman-teman, keluarga, masyarakat dan setiap orang yang memiliki kecintaan pada tari turut andil dalam acara ini.

Our Life Performance

Festival Tinta Tari

Tinta Tari merupakan salah satu wadah berkesenian di Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Mila Art Dance. Arti dari Tinta Tari itu sendiri adalah sebuah konseptual yang di salurkan terhadap tubuh, melalui proses pencarian gerak atau ide yang diekspresikan menjadi sebuah tari sebagai media kita berkomunikasi. Tinta tari ini sendiri sudah terselenggara selama empat kali. Mila Art Dance berharap Tinta Tari bisa menjadi wadah tari yang terus-menerus terselenggarakan sehingga menjadi wadah tari yang terkenal baik di dalam maupun luar negeri.

Our Life Performance

Workshop

Untuk menambah pengetahuan siswa dan siswi tentang dunia seni pertunjukan khususnya tari, Lembaga Mila Art Dance selalu membuat workshop bulanan.

March 15, 2020

Contemporary Dance

Workshop

Konsep tari kontemporer adalah membuat imaji dari realita yang sesungguhnya menjadi imaji baru (memaknai sesuatu yang sudah ada menjadi pemaknaan yang baru melalui proses kreatif dan imajinasi seorang seniman)....

February 26, 2020

Workshop Kebutuhan (Bersama Pat Toh)

Workshop

Bekerjasama dengan Paradancer Jogja, Mila Art Dance School mengundang seniman dari Singapura, Pat Toh. Pat Toh berfokus pada ketubuhan dengan konsentrasi Mapping and Measuring Body (Pemetaan dan Pengukuran Tubuh)....

Other Projects

...

59 6

...

52 3

...

345 13

...

28 3

...

90 7

...

99 5

...

289 80

...

40 2

...

35 5

...

66 4

...

15 4

...

109 33

...

43 10

...

48 3

...

1175 6

...

33 2

...

33 8
This error message is only visible to WordPress admins
Error: Access Token is not valid or has expired. Feed will not update.

Di Mila Art Dance, kami rutin mengadakan beragam kegiatan kelas dan wadah pementasan hasil pembelajaran siswa/i dalam acara metamorfosa, juga workshop bulanan.

Kegiatan Rutin di Mila Art Dance School

Kegiatan Kami
Menari, Siasat Jaga Energi Seni
Beberapa tarian karya Mila Rosinta. Satu di antaranya berjudul Mother Earth, mengisahkan perjalanan hidup perempuan dari hamil hingga membesarkan anak.

Mengajak Kirana, putri sulungnya menari sejak dini dilakukan penari kelahiran Jakarta, 15 Mei 1989 ini. Mila sudah mengajak serta Kirana sejak berumur enam bulan, bahkan sejak dalam kandungan.

Hal ini semata-mata ingin mencari jawaban atas apa yang ia sering pertanyakan soal bagaimana kelangsungan berkarya penari seperti dirinya, ketika sudah hamil dan mulai membesarkan anak. Selain itu, ia juga ingin mengenalkan sejak dini kepada anaknya tentang olah rasa secara alamiah, namun tak memaksa.

“Sejak di dalam kandungan sudah aku ajak menari lewat karya Mother Earth. Aku mencari jawaban melalui karya-karyaku soal apa saja. Misalnya dari pertanyaaan apakah aku bisa berkarya maksimal setelah memiliki anak, aku akhirnya menemukan formula untuk terus berkarya dan aku tuangkan dalam karya-karyaku selanjutnya,” ungkap Mila.

Soal proses mengenalkan dunia seni tari kepada anaknya, Mila tak hanya mengajak langsung Kirana menari. Ia juga membuat jurnal perkembangan Kirana dari waktu ke waktu sebagai bahan penelitian untuk melihat bagaimana anaknya berkesenian.

“Aku sampai saat ini, terus melibatkan Kirana dalam aktivitas berkaryaku, tapi dengan catatan jangan sampai anaknya merasa terpaksa,” kata penari yang sudah menyabet beberapa dan terlibat di sejumlah perhelatan besar menari, misalnya ASEAN Youth Camp di Singapura dan Nitriam Art Festival Mumbay New Delhi ini.