Dari berbagai perbedaan dan persamaan yang ada antara Jathilan, Punk dan Kpop. Kami mencoba memadukan tiga unsur seni menjadi karya baru yang kami sebut Jaran KePunk Jaran KPOP.

Di edisi kemerdekaan kali ini, melalui tarian "Mataya Indonesia", kami mencoba merepresentasikan pakaian adat dan tarian dari beberapa daerah di Indonesia sebagai bentuk perjuangan kami untuk terus melestarikan kebudayaan nusantara.

Kekuatan Negara Indonesia adalah Keberagaman yang ada di dalamnya, untuk saling mengisi, saling toleransi, percaya bahwa keberagaman adalah keindahan, bisa menghargai dan inilah kekuatan kita yang tidak dimiliki negara lain.

Lewat tarian Mataya Indonesia, kami ingin menyampaikan bahwa keanekaragaman etnis, agama serta budaya yang Indonesia miliki bukanlah pemisah, melainkan fakta yang saling mengisi dan menguatkan satu dengan yang lain.

Gong sebagai alat musik nusantara merupakan simbol dari pemersatu keberagaman. Energi dari Suara ketukan membuat keberagaman Indonesia bersatu menjadi satu. Dengan adanya persatuan dari tiap perbedaan akan memperkuat suatu bangsa.

Cheng Ho adalah salah satu penjelajah dan pelaut tersohor di dunia. Menggunakan kapal yang besar dan sangat kokoh, ia melakukan ekspedisi ke beberapa negara -salah satunya Nusantara.

Dalam selembar kain batik mengandung nilai-nilai luhur sehingga dapat menjadi pedoman hidup manusia. Pembatik menorehkan doa-doa kehidupan dalam sebuah seni batik hingga si pemakai akan selalu ingat laku kehidupan.

Tari ini terinspirasi dari Wayang Limbuk yang berada di cerita pewayangan sebagai punakawan wanita yang memiliki karakter berlebihan terhadap keduniawian. Mereka sibuk membenahi fisiknya, tetapi lupa bagaimana juga harus mempercantik karakter dirinya sebagai manusia.

Bagi perempuan jawa, mengkonde rambut adalah sebuah simbol menuju kedewasaan yang sesungguhnya. Bersiap menghadapi labirin-labirin kehidupan dengan penuh kesabaran, kelembutan namun juga ketangguhan, keberanian dan tidak pantang menyerah.